Text
GAMBARAN RIWAYAT FAKTOR RISIKO PASIEN KATARAK DI PUSAT MATA NASIONAL (PMN) RUMAH SAKIT MATA CICENDO KOTA BANDUNG TAHUN 2016
Angka kejadian katarak di indonesia diperkiraan adalah 0,1%/tahun atau setiap tahun terdapat 1.000 orang penderita baru katarak. Prevalansi katarak di jawa barat sebesar 1,5% (sekitar 250.000 orang) per tahun dari jumlah total penduduk sekitar 42 juta jiwa. Angka kejadian katarak di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sekitar 17.792 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran riwayat faktor risiko katarak. Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata. ada beberapa faktor – faktor risiko yang menyebabkan terjadinya katarak adalah usia, riwayat diabetes mellitus, kebiasaan merokok, keturunan, efek samping obat steroid dan paparan sinar ultraviolet yang berlebihan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah survey cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pasien yang didiagnosa oleh tim medis menderita katarak di Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung dalam 3 bulan terakhir yaitu 4.313 kasus dan di rata – ratakan menjadi 1.438 kasus. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling, dengan sample sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Pengolahan data dilakukan dengan program komputerisasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan hampir semua responden menginjak usia pra lansia dan lansia, sangat sedikit responden memiliki riwayat DM, riwayat keturunan dan riwayat konsumsi obat steroid, sebagian kecil responden memiliki riwayat kebiasaan merokok dan riwayat terpapar sinar matahari lebih dari 6 jam perhari. Sebagai rekomendasi perlu adanya penelitian lanjutan tentang riwayat faktor risiko katarak dengan menggunakan desain penelitian yang lebih baik dan sampel yang lebih banyak.
Angka kejadian katarak di indonesia diperkiraan adalah 0,1%/tahun atau setiap tahun terdapat 1.000 orang penderita baru katarak. Prevalansi katarak di jawa barat sebesar 1,5% (sekitar 250.000 orang) per tahun dari jumlah total penduduk sekitar 42 juta jiwa. Angka kejadian katarak di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sekitar 17.792 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran riwayat faktor risiko katarak. Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata. ada beberapa faktor – faktor risiko yang menyebabkan terjadinya katarak adalah usia, riwayat diabetes mellitus, kebiasaan merokok, keturunan, efek samping obat steroid dan paparan sinar ultraviolet yang berlebihan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah survey cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pasien yang didiagnosa oleh tim medis menderita katarak di Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung dalam 3 bulan terakhir yaitu 4.313 kasus dan di rata – ratakan menjadi 1.438 kasus. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling, dengan sample sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Pengolahan data dilakukan dengan program komputerisasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan hampir semua responden menginjak usia pra lansia dan lansia, sangat sedikit responden memiliki riwayat DM, riwayat keturunan dan riwayat konsumsi obat steroid, sebagian kecil responden memiliki riwayat kebiasaan merokok dan riwayat terpapar sinar matahari lebih dari 6 jam perhari. Sebagai rekomendasi perlu adanya penelitian lanjutan tentang riwayat faktor risiko katarak dengan menggunakan desain penelitian yang lebih baik dan sampel yang lebih banyak.
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung
Jurusan Keperawatan Bandung
Program Studi DIII Keperawatan
Bandung, Juni 2016
Dera Giantara, P17320113014
GAMBARAN RIWAYAT FAKTOR RISIKO PASIEN KATARAK DI PUSAT MATA NASIONAL (PMN) RUMAH SAKIT MATA CICENDO KOTA BANDUNG TAHUN 2016
ABSTRAK
xiv, 63 hal, 5 bab, 10 tabel, 7 lampiran
Angka kejadian katarak di indonesia diperkiraan adalah 0,1%/tahun atau setiap tahun terdapat 1.000 orang penderita baru katarak. Prevalansi katarak di jawa barat sebesar 1,5% (sekitar 250.000 orang) per tahun dari jumlah total penduduk sekitar 42 juta jiwa. Angka kejadian katarak di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sekitar 17.792 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran riwayat faktor risiko katarak. Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata. ada beberapa faktor – faktor risiko yang menyebabkan terjadinya katarak adalah usia, riwayat diabetes mellitus, kebiasaan merokok, keturunan, efek samping obat steroid dan paparan sinar ultraviolet yang berlebihan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah survey cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pasien yang didiagnosa oleh tim medis menderita katarak di Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung dalam 3 bulan terakhir yaitu 4.313 kasus dan di rata – ratakan menjadi 1.438 kasus. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling, dengan sample sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Pengolahan data dilakukan dengan program komputerisasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan hampir semua responden menginjak usia pra lansia dan lansia, sangat sedikit responden memiliki riwayat DM, riwayat keturunan dan riwayat konsumsi obat steroid, sebagian kecil responden memiliki riwayat kebiasaan merokok dan riwayat terpapar sinar matahari lebih dari 6 jam perhari. Sebagai rekomendasi perlu adanya penelitian lanjutan tentang riwayat faktor risiko katarak dengan menggunakan desain penelitian yang lebih baik dan sampel yang lebih banyak.
Kata kunci : katarak, faktor risiko
Kepustakaan : 9 Buku (2005-2014), 3 jurnal (2013-2015), 5 internet
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain