HUBUNGAN PREEKLAMSI DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANG 2016
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Jurusan Keperawatan Bandung
Program Studi Keperawatan Bandung
Bandung, Juli 2016
Nabillanisya Tiani, P17320113020
HUBUNGAN PREEKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT
BAYI LAHR RENDAH DI RSUD SOREANG
KABUPATEN BANDUNG 2016
ABSTRAK
ix, 43 hal, v Bab,2 bagan,4 tabel,5 lampiran
Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi. Pada tahun 2012 Angka Kematian Bayi mencapai 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup, dan kematian neonatal memberi kontribusi sebesar 59% pada seluruh kematian bayi. Salah satu penyebab terbesar kematian neonatal adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan ibu melahirkan bayi BBLR, salah satunya adalah preeklamsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara preeklamsi dan kejadian berat bayi lahir rendah di RSUD Soreang. Jenis penelitian yang digunakan adalah, deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian yaitu case control. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah bayi yang baru lahir, dengan jumlah sampel 27 bayi dengan BBLR sebagai kelompok kasus dan 27 bayi yang tidak BBLR sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan menggunakan instumen penelitian berupa lembar check list. Pengumpulan data dilakukan pada 16 Mei sampai 27 Juni 2016 di RSUD Soreang, menggunakan data register dari rekam medis. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi setiap variabel dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yaitu keseluruhan ibu yang mengalami preeklamsi yaitu 12 ibu, 10 (83,3%) ibu diantaranya melahirkaan bayi BBLR. Sedangkan dari 42 ibu yang tidak preeklamsi, hanya 17 (40,5%) ibu yang melahiran bayi BBLR. Hasil uji statistik diperoleh (P value) = 0,02 pada α 0,05 yang berarti H0 di tolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara preeklamsi dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di RSUD Soreang. Hal yang dapat diupayakan guna menekan jumlah bayi BBLR adalah mengoptimalkan upaya preventif seperti anjuran melakukan pemeriksaan antenatal minimal 4x selama kehamilan, skrinning kesehatan pada ibu hamil dan kegiatan promosi kesehatan.
Kata kunci : Preeklamsi , BBLR
Kepustakaan : 13 (2003-2015)
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain