Kemandirian Anak Retardasi Mental Sedang Dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Manusia: Makan Dan Minum, Toileting, Mandi Dan Berpakaian Di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung
ABSTRAKrnrn50 Hal, 5 Bab, tabel, lampiranrnIsi (terdiri dari latar belakang masalah, tujuan, metode, pembahasan, simpulan dan saran)rnrnLatar Belakang: Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama bagi negara berkembang. Sebagai sumber daya manusia tentunya mereka tidak bisa dimanfaatkan, karena 0,1% dari anak-anak ini memerlukan perawatan, bimbingan serta pengawasan sepanjang hidupnya (Soetjiningsih, 1995).rnTujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemandirian anak retardasi mental sedang dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia: makan dan minum, toileting, mandi dan berpakaian.rnMetodologi penelitian: penelitian metode deskripsi, populasinya adalah seluruh orangtua anak retardasi mental sedang di SPLB-C Cipaganti tahun 2013 berjumlah 36 orang, pengambilan sampel menggunakan non probability sampling jenuh responden 36 orang, uji statistik menggunakan uji statistik analisa univariat dengan hasil dalam bentuk distribusi frekuensi. rnHasil: tingkat kemandirian anak dengan retardasi mental sedang sebanyak 69.4% yaitu 25 orang anak mandiri dan sebanyak 30.6% atau 11 orang anak tidak mandiri. Anak paling banyak mandiri pada pemenuhan makan dan minum yaitu 77.8%, kemudian toileting 69.4%, berpakaian 66.7% dan terakhir mandi 63.9%. rnSimpulan: Sebanyak 25 orang anak retardasi mental sedang dikategorikan mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia dan sebanyak 11 orang anak tidak mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.rnrnrnKata Kunci : retardasi mental sedang, kebutuhan dasar manusia.rnDaftar Pustaka : 19 (1990-2012)rn
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain