Hubungan latihan stimulasi taktil dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 1-3 tahun di Rw 14 Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung 2013
ABSTRAKrnrnviii, V bab, 58 hal, 6 tabel, 2 bagan, 11 lampiranrnrnLatar Belakang: Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pada masa balita (1-3 tahun) perkembangan motorik berjalan sangat cepat, sehingga anak perlu mendapat stimulasi dengan terarah dan teratur. Salah satu jenis stimulasi yang digunakan untuk melatih gerakan motorik kasar adalah stimulasi taktil. Kurangnya stimulasi taktil dapat menimbulkan penyimpangan motorik. Hasil penelitian Gunawan, dkk (2011) menyebutkan bahwa kelompok anak yang mengalami gangguan perkembangan meragukan dinilai dari aspek KPSP, terbanyak adalah motorik kasar (6,17%) dan Martiningsih (2012) menyebutkan bahwa perkembangan anak yang menunjukkan hasil normal meningkat setelah dilakukan stimulasi perkembangan.rnTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan latihan stimulasi taktil dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 1-3 tahun di RW 14 Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.rnMetodologi Penelitian: Penelitian observasi korelasional dengan jenis cross sectional, populasinya adalah seluruh orang tua dan balitanya yang berusia 1-3 tahun yang berada di RW 14 Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh diperoleh responden sebanyak 40 orang.rnHasil: Sama besar jumlah persentase dari responden (50%) balita usia 1-3 tahun terstimulasi dengan baik dan (50%) balita usia 1-3 tahun kurang terstimulasi dengan baik, sebagian besar responden (62,5%) balitanya menunjukkan hasil perkembangan motorik kasar normal dan sisanya (37,5%) menunjukkan hasil perkembangan motorik kasar dengan suspect terlambat, terdapat hubungan antara latihan stimulasi taktil dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 1-3 tahun dengan P value = 0,095.rnSimpulan dan Rekomendasi: Semakin sering balita diberikan latihan stimulasi taktil oleh orang tua/pengasuhnya, dapat menurunkan resiko balita yang mengalami suspect terlambat dalam perkembangan motorik kasarnya. Oleh karena itu, direkomendasikan bagi Kader Posyandu setempat untuk memberikan motivasi mengenai pentingnya melakukan stimulasi dan pemantauan terhadap perkembangan anak dan tindak lanjutnya baik di Puskesmas maupun Posyandu. rnrnKata Kunci: Latihan stimulasi taktil dan perkembangan motorik kasarrnKepustakaan: 30 (1995-2013)rn
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain