Hubungan tingkat stres kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja pabrik yang melakukan rawat jalan di RSUD Al-Ihsan Bandung tahun 2013
ABSTRAKrnrnxii, 65 hal, 5 bab, 9 tabel, 3 gambar, 1 grafik, 9 lampiranrnIsi (terdiri dari latar belakang masalah, tujuan, metode, populasi, pembahasan, simpulan dan rekomendasi).rnrnLatar Belakang: Riskesdas 2007 prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian. hasil penelitian Lulus Margiati (2010), menunjukkan bahwa stres kerja dapat memepngaruhi derajat kesehatan pegawainya. Jika stres kerja yang bekepanjangan dan terjadi cukup lama maka akan menimbulkan masalah-masalah kesehatan, yaitu penyakit kardiovaskular, gastritis, gejala hipertensi, dan termasuk masalah kejiwaan. Penambahan kejadian hipertensi di RSUD Al-Ihsan Bandung pada Instalasi Rawat Jalan tahun 2011 adalah 116.689 pasien dan naik sebesar 28,24% pada tahun 2012. Hipertensi termasuk kedalam 10 besar morbiditas rawat jalan RSUD Al-Ihsan Bandung untuk tahun 2012, yaitu berada pada peringkat ke-2 setelah TB Paru. rnTujuan: untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja pabrik yang melakukan rawat jalan di RSUD Al-Ihsan Bandung. Kerangka konsep penelitian ini meliputi stres dan hipertensi yaitu variabel yang diteliti. rnMetode penelitian: menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah 110 pekerja pabrik yang mengalami hipertensi dengan cara pengambilan sampel adalah purvosive sampling diperoleh sampel sebanyak 85 responden. Variabel yang diukur adalah tingkat stres kerja dan hipertensi. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dan bivariat, dilakukan dengan memberikan angket pernyataan tertutup dan pengukuran tekanan darah. rnHasil Penelitian: menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat stres kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja pabrik yang melakukan rawat jalan di RSUD Al-Ihsan Bandung, dengan (P Value) 1,000 pada α 0,05. rnSimpulan: yaitu guna menurunkan angka kejadian hipertensi pada pekerja pabrik maka harus memiliki manajemen stres yang baik. Saran untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan desain penelitian yang lebih baik, perlu diperhatikan umur responden yang tepat, peneliti yang lebih kompeten, sampel yang lebih banyak, dan waktu yang cukup untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. rnrnKata Kunci: tingkat stres kerja, hipertensi, dan pekerja pabrik rnDaftar Pustaka:13 buku (2004-2012), 2 jurnal, 6 internetrnrn
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain