Hubungan antara penyesuaian diri dengan depresi pada warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita kelas II A Sukamiskin Bandung 2013
ABSTRAKrnrnxi, vbab, 43 hal, 3 tabel, 1bagan, 15lampiranrnrnMasuknya pelanggar hukum atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dijatuhkan vonis bersalah harus menjalani hukuman di sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dapat mengakibatkan kehilangan sebagian kemerdekaan dan perannya, selain itu mereka akan merasa terbelenggu dengan peraturan-peraturan yang dapat menimbulkan konflik peran antara dirinya dengan peraturan-peraturan Lapas,mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan agar bertahan hidup di Lapas. Konflik peran dalam penyesuaian diri pada WBP dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan mental seperti terjadi depresi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dengan depresi pada WBP di Lapas wanita kelas II A Sukamiskin Bandung dengan metode deskriptif korelasi menggunakan tekni total sampling yang berjumlah 26 orang. Penelitian dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat (Spearman rho). Hasil penelitian menunjukkan 100% WBP memiliki penyesuaian diri tinggi , 50%mengalami depresi ringan, 3,8% mengalami depresi sedang, serta 46,2% tidak mengalami depresi.Sehingga dapat diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara penyesuaian diri dengan depresi dengan nilai p value=0,003
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain