GAMBARAN SIKAP PASANGAN USIA SUBUR (PUS) YANG TIDAK MENGGUNAKAN KONTRASEPSI TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN BERDASARKAN USIA DAN PARITAS DI KELURAHAN BABAKAN CIPARAY KOTA BANDUNG 2015
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Jurusan Keperawatan Bandung
Program Studi Keperawatan Bandung
Bandung, Juli 2015
Novi Oktaviani. P17320112052
SIKAP PASANGAN USIA SUBUR (PUS) YANG TIDAK
MENGGUNAKAN KONTRASEPSI TENTANG RESIKO
TINGGI KEHAMILAN BERDASARKAN USIA
DAN PARITAS DI KELURAHAN
BABAKAN CIPARAY
KOTA BANDUNG
iv
ABSTRAK
xii, 55 hal, 5 Bab, 7 tabel, 1 Bagan, 8 lampiran
Latar Belakang: Angka kelahiran kasar di Indonesia yang semakin meningkat
setiap tahunnya mencapai 3,5 – 4 juta bayi. Salah satu faktor penyebabnya yaitu
meningkatnya pernikahan dini dan penurunan peserta KB aktif. Angka peserta
bukan KB di Kelurahan Babakan Ciparay cukup tinggi, pada PUS yang bukan
peserta KB berdasarkan usia dan paritas risiko tinggi apabila hamil ada beberapa
bahaya atau risiko yang dapat terjadi pada ibu dan janin.
Tujuan: untuk mendapatkan gambaran sikap PUS yang tidak menggunakan
kontrasepsi tentang risiko tinggi kehamilan berdasarkan usia dan paritas.
Metode penelitian: jenis penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif
dengan populasi PUS yang tidak menggunakan kontrasepsi, pengambilan sampel
teknik Proportionate random sampling diperoleh 89 responden, variable
penelitian adalah sikap PUS. Instrumen penelitian untuk sikap menggunakan
kuesioner. Pengolahan data dianalisis secara statistika dengan menggunakan
rumus presentase dan crosstab.
Hasil penelitian: Dari 89 responden, sebagian besar 75,3% PUS memiliki sikap
positif terhadap penggunaan kontrasepsi sedangkan sebagian kecil 24,7% PUS
memiliki sikap negatif terhadap penggunaan kontrasepsi. Berdasarkan usia PUS
yang memiliki sikap positif sebagian besar berada pada usia > 35 tahun dan
berdasarkan paritas yang memiliki sikap positif sebagian besar berada pada paritas
primi.
Rekomendasi: Berdasarkan permasalahan disarankan untuk lebih memotivasi
atau memberikan arahan lebih lanjut mengenai risiko tinggi kehamilan dan
penggunaan kontrasepsi, salah satu caranya yaitu memberikan penyuluhan yang
dilakukan oleh pihak puskesmas atau para kader kesehatan yang telah dilatih.
Kata kunci : Sikap, Resiko tinggi kehamilan
Kepustakaan : 22 (2004-2014)
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain